Kenapa Harus Boarding School?

Sejak tahun 1990-an, bermunculan sekolah-sekolah berasrama atau lazim disebut boarding school. Tak sekadar ingin melahirkan anak-anak yang cerdas, sekolah-sekolah ini juga mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan dengan karakter tertentu. “Para siswa mengalami pengalaman memimpin; menjadi imam shalat berjamaah, bagaimana merasakan mengatur teman-temannya, bagaimana mereka merencanakan kegiatan dan sebagainya. Itu sudah tugas pemimpin,' ujar Prof Dr Bedjo Sujanto, Rektor Universitas Negeri Jakarta kepada Damanhuri zuhri dari Republika.

Berikut ini hasil wawancara lengkapnya:

Bagaimana peran boarding school dalam mengolah SDM unggul saat ini?
Boarding school hanya salah satu cara di dalam mengelola sekolah yang ada di Indonesia. Mereka mengasramakan para siswa dan kemudian memberikan tambahan kegiatan di lingkungan sekolah, itu memang akan sangat bermanfaat bagi siswa. Tetapi, untuk membentuk seorang pemimpin masa depan, ada berbagai faktor harus mendukung.
Pertama, faktor pendidikan seperti yang dilakukan di boarding school itu. Kedua, adalah faktor talenta atau tekad. Di samping penyiapan suasana pendidikan, faktor tekad juga sangat penting. Yang ketiga adalah lingkungan. Di mana di dalam kegiatan baik di Boarding school atau pun di tempat yang lainnya, lingkungan harus dipersiapkan agar para siswa menjadi pemimpin ke depan.
Lingkungan seperti apa yang mendukung akan melahirkan para pemimpin masa depan? Yaitu lingkungan yang sangat kondusif bisa memberikan pengalaman lapangan latihan-latihan di berbagai situasi untuk mereka menjadi pemimpin. Misalnya saja, kalau dari TK dia sudah dijadikan ketua rombongan, ketua kelompok, ketua kelas atau ketua apa saja dalam sebuah kegiatan, begitu juga ketika duduk di SD dan tingkat selanjutnya, maka itu akan mendukung terciptanya diri siswa tersebut menjadi pemimpin-pemimpin di kelompok, kelompok yang kecil, kelompok yang lebih besar dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ketiga lingkungan itu harus dipersiapkan dengan baik, di samping tentunya mempelajari faktor bakat.
Kalau di boarding school memang diarahkan untuk mencetak calon-calon pemimpin, maka di boarding school bukan kegiatan akademik saja yang diperkuat, tetapi juga kegiatan-kegiatan lainnya, di mana para siswa memperoleh pengalaman optimal dalam aneka kegiatan yang diselenggarakan.Itu pun tidak akan berpengaruh banyak kalau pengalaman menjadi pemimpin tersebut hanya dialami satu dua siswa. Namun demikian, di sekolah-sekolah biasa pun bisa akan melahirkan calon pemimpin masa depan. Yang patut dicatat, untuk menjadi pemimpin masa depan pemberian pengalaman memimpin selama siswa berorganisasi adalah sangat penting.

Artinya, pengkaderan calon pemimpinnya harus jelas?
Yang penting itu tadi, pemimpin by design. Jadi selain pengalaman-pengalaman dan contoh-contoh para siswa juga mengalami memimpin. Kalau hanya melihat, tidak cukup untuk menjadi pemimpin. Jadi, mereka harus mengalami bagaimana menjadi imam shalat berjamaah, memimpin pramuka atau pun memimpin kegiatan lainnya. Bagaimana merasakan mengatur teman-temannya, bagaimana mereka merencanakan kegiatan dan sebagainya. Itu sudah tugas pemimpin.

Anda melihat heterogenitas di boarding school itu penting?
Para siswa boarding school datang dari berbagai etnis dan suku, itu kelebihan lain dari sistem pendidikan ini. Tetapi jadi pemimpin tidak harus bergaul dengan berbagai etnis. Tetapi ada faktor lingkungan yang membuat mereka bisa menjadi pemimpin.
Terkait dengan budi pekerti, yang mendidik bukan hanya sekolah. Karena budi pekerti yang riil ditampakkan oleh perilaku masyarakat. Oleh karena itu soal budi pekerti, perilaku masyarakat akan sangat berpengaruh. Di sekolah memang diajarkan semua itu. Tetapi nanti ketika lingkungan tidak mendukung soal itu, maka sekuat-kuatnya orang maka dia hanya punya kelebihan punya pengalaman di boarding school saja. Ini yang harus diperhatikan.
Makanya kegiatan yang dilakukan di boarding school mesti menyeluruh, supaya mereka mempunyai pengalaman yang lengkap. Dalam kaitan ini, memang peluang di boarding school lebih besar dibanding yang lain.

Bagaimana sesungguhnya kualitas boarding school yang ada di Indonesia?
Kalau bicara kualitas, Anda lihat betul ketika sekolah-sekolah yang boarding mesti diisi oleh anak-anak yang meraih berbagai juara. Kenapa? Karena mereka punya frekuensi latihan yang lebih tinggi. Memiliki frekuensi belajar yang lebih tinggi. Dan semua itu sebenarnya sangat mendukung bagaimana membuat anak pintar. Kenapa sekolah biasa seringkali ketinggalan? Karena sekolah biasa frekuensi belajarnya lebih rendah dibanding boarding school.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UMI HILWA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger