♡ ツ Fainna ma'al 'usri yusra ♡ ツ



Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh,

Dear sahabat fillah yang disayang Allah, Aamiin. Kali ini kita ambil hikmah dari seputar jamu, ^_^ jamu? jamu apa ya? yang pasti jamu yang rasanya pahit. 

Suatu hari Agung melihat Chepy tidak meminum jamu yang disediakan istrinya. Alasan Chepy, ia tidak biasa. Dia enggan meminum jamu yang rasanya pahit itu. Di atas meja ada 2 gelas. Yang pertama adalah gelas yang berisi jamu, sedangkan gelas yang kedua adalah gelas yang berisi air gula. Pada sebagian tukang jamu, ada yang memberikan air jahe manis atau air jeruk manis sebagai pengiring jamu.

Agung pun bertanya kepada Chepy, "Tahu, nggak? Kenapa disediakan air gula?"

"Kenapa?" tanya Chepy berbalik sambil tanganya memegangi gelas jamu yang masih utuh.

"Itu lambang, Sehabis pahit, baru manis. Minum dulu jamunya, baru air gulanya. Nanti rasa jamu tidak lagi terasa pahit karena berganti dengan manisnya air gula. Pahit dulu, baru manis."

Glek...Chepy pun langsung meminum jamu tersebut. Setelah itu, ia langsung meminum air gula. Sebentar saja, rasa pahit itu segera berganti.

Subhanallah. Dalam kehidupan ini, banyak di antara kita yang tidak menyadari dan menyakini kebenaran firman Allah, fainna ma'al 'usri yusra, di balik kesulitan ada kemudahan, di balik kesusahan ada kesenangan. Layaknya jamu dan air gula tersebut, begitulah rupa kehidupan ini. Kita sering mengeluh sebab satu-dua duka dan derita yang kita lalui. Padahal, setelah itu ternyata kita bisa tersenyum manis. 

Sahabat fillah yang sabar, apabila kita percaya Allah, sesungguhnya tidak ada yang pahit. Selalu manis, selalu manis, dan selalu manis.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UMI HILWA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger